SHARE

Istimewa

Harapan jadi kenyataan

Apa yang para nelayan sampaikan ke Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerjanya, kini perlahan menjadi kenyataan. Sungai yang dahulu dangkal kini sudah dikeruk, sehingga para nelayan tidak harus menunggu air pasang jika hendak melaut.

Bahkan setiap saat, para nelayan dapat dengan mudah menjalankan kapal mereka, karena tidak lagi menunggu air pasang.

Para nelayan bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah, karena apa yang disampaikan kepada Presiden Jokowi dulu, kini sudah mewujud dalam kenyataan.

Para nelayan kini sudah dapat berlalu lalang keluar masuk alur sungai menggunakan kapalnya tanpa harus menunggu momen yang pas. Kini, kapan pun nelayan akan melaut maupun pulang dari laut, kapal sudah bisa ditambatkan dengan cepat, sehingga hasil tangkapan para nelayan pun mutunya masih baik.

Kondisi tersebut berbeda jauh dengan sebelum kunjungan kerja Presiden Joko Widodo, di mana para nelayan selalu waswas setiap kali akan melaut, terutama ketika mereka akan pulang, karena ketika sungai masih dangkal dipastikan hasil tangkapan mereka tidak bagus, sebab harus menunggu cukup lama.

Setelah pengerukan selesai dan hasilnya sudah dirasakan masyarakat nelayan, kini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung akan menata sepanjang pinggir sungai dengan ditembok, agar lumpur yang sudah diangkat tidak kembali jatuh ke sungai.

Sudah ada sosialisasi untuk pembuatan tembok penahan, agar para nelayan tidak kaget ketika ada pengerjaan.

Permintaan nelayan yang dikabulkan bukan pengerukan saja, namun permasalahan bahan bakar solar juga sudah ada titik terang, karena pembangunan SPBN sudah masuk tahap perizinan.

Sehingga membuat para nelayan di Desa Bandengan dan Citemu, kini memiliki harapan baru, karena tidak lagi harus mengantre ke SPBU yang memakan waktu lama.

Terima kasih Presiden Jokowi, demikian kata warga.

Halaman :
Tags
SHARE