SHARE

Ilustrasi (istimewa)

Informasi dari korban penjual beras, pelaku menggunakan motor otomatik dengan ciri-ciri orangnya agak tinggi, dan kurus.

Kejadian ini merupakan kali ketiga di wilayah Kecamatan Rappocini. Modusnya, tega menukar anak kecil dengan beras maupun tabung gas atas jaminan korban dititip di warung itu.

Korban pemilik warung beras, Risnawati menceritakan, pelaku saat itu singgah dan mau membeli beras, dengan alasan ada acara pengantin tetapi lupa membawa uang. Selanjutnya mengambil beras satu karung 25 kilogram, dan kembali lagi mengambil dua karung 10 kilogram. Total pengambilan 35 kilogram beras.

"Alasannya, lupa ambil uang, jadi saya bilang jangan ambil semua, lalu dia bilang titip adikku dulu sebentar, nanti pulang diambil lagi disitu, kemudian pergi begitu saja," katanya.

Beberapa saat kemudian Risnawati baru sadar setelah anak ini menangis dan menanyakan, apakah itu kakaknya, korban mengatakan bukan, hanya dijemput pelaku di dekat rumahnya setelah dijanjikan diberi uang Rp15 ribu.

"Saya bilang ke dia (korban) itu kakakmu kah? dia bilang bukan, hanya dijanji saja uang, tapi uangnya tidak ada. Ada Rp500.000 kerugianku," katanya.

Korban akhirnya dipulangkan Bhayangkara Binkamtibmas setempat, setelah korban menyebut dimana berdomisili. Orangtua korban, Jufri (38) sempat cemas, anaknya belum pulang sejak bermain disekitar rumahnya pagi tadi, namun menjelang sore belum muncul.

Ia pun kaget setelah polisi membawa anaknya pulang ke rumah dan menceritakan perihal kejadian yang menimpa korban dibawa orang tidak dikenal dengan motor kemudian dititipkan di warung untuk ditukar beras.

"Sempat saya melapor di Kantor Polrestabes Makassar, anak saya hilang dan belum pulang. Nanti setelah polisi membawanya baru kami tenang, alhamdulillah selamat," ucapnya bersyukur sembari berterima kepada polisi yang membawa anaknya pulang.

Halaman :