"Serangan ini menunjukkan betapa Israel dengan sengaja menyerang warga sipil dan petugas kemanusiaan yang bekerja untuk membantu masyarakat di masa krisis ini," kata Mikati dalam sebuah pernyataan resmi, dilansir The Guardian.
Mikati juga mengkritik Israel karena terus menyerang posisi Pasukan Penjaga Perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon selatan.
Pada Rabu malam, pasukan perdamaian PBB kembali menuduh pasukan Israel melakukan serangan langsung terhadap posisi mereka di desa Kfar Kila. Menurut UNIFIL, sebuah tank Israel menembakkan peluru ke arah menara pengawas mereka, yang dianggap sebagai serangan yang disengaja.
Tindakan Israel ini telah mendapat kritik internasional karena beberapa posisi UNIFIL telah menjadi target serangan, menyebabkan luka pada sedikitnya lima anggota pasukan perdamaian tersebut.
Jeanine Hennis-Plasschaert, Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon, menyatakan bahwa penderitaan di Lebanon telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mendesak agar warga sipil dilindungi dari dampak perang.
Pada hari yang sama, Israel mengeklaim telah menyerang puluhan target Hizbullah di wilayah Nabatieh dan menyatakan bahwa angkatan lautnya juga menghantam peluncur roket, posisi militer, dan gudang senjata milik Hizbullah di Lebanon barat daya.