SHARE

Istimewa

Namun, harga minyak terhambat oleh kekhawatiran bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, tidak akan menyesuaikan rencana produksi mereka pada pertemuan berikutnya pada 4 Desember.

Lima sumber OPEC+ mengatakan OPEC+ kemungkinan akan mempertahankan kebijakan produksi minyak tidak berubah pada pertemuan Minggu (4/11/2022), sementara dua sumber mengatakan pengurangan produksi tambahan juga kemungkinan akan dipertimbangkan. Namun, tidak ada yang berpikir pemotongan lain sangat mungkin terjadi.

Pertemuan tersebut, yang direncanakan sebagai pertemuan tatap muka, dapat dilakukan sebagian atau seluruhnya secara virtual, kata sumber, yang menambah kekhawatiran bahwa pemotongan tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

OPEC+ mulai menurunkan target produksinya sebesar 2 juta barel per hari (bph) pada November, yang bertujuan untuk menopang harga minyak.

Pasar juga menilai dampak dari batas harga Barat yang kian dekat terhadap minyak Rusia.

Diplomat dari negara-negara Kelompok Tujuh (G7) dan Uni Eropa telah membahas batas atas minyak Rusia antara 65 dolar AS dan 70 dolar AS per barel, bertujuan untuk membatasi pendapatan guna mendanai serangan militer Moskow di Ukraina tanpa mengganggu pasar minyak global.

Namun, pemerintah-pemerintah Uni Eropa pada Senin gagal menyepakati batas tersebut, dengan Polandia bersikeras itu harus ditetapkan lebih rendah dari tingkat yang diusulkan oleh G7, kata para diplomat.

Batas harga akan mulai berlaku pada 5 Desember, dan jika tidak ada kesepakatan, Uni Eropa akan menerapkan langkah-langkah lebih keras yang disepakati pada akhir Mei - larangan semua impor minyak mentah Rusia mulai 5 Desember dan produk minyak bumi mulai 5 Februari.
 

Halaman :