SHARE

Istimewa

Gubernur Khofifah juga menyebut bahwa saat ini ANRI telah memiliki kerja sama kesepakatan dengan Al Darah terkait kearsipan dan diharapkan ada tindak lanjut program, termasuk dengan Jatim.

"Maka kami harapkan MoU yang dilakukan ANRI dengan Al Darah akan bisa dilanjutkan dengan program yang bisa menghasilkan produk yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dunia," tegasnya.

Hadir dalam forum tersebut, Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Azis Ahmad dan Perwakilan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi Mr. Abdulrahman Subayyil Alrashheedi.

Selain itu, sejumlah narasumber yang hadir yaitu Pengasuh Ponpes Amanatul Umah Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim dan Prof. Dr. Abdul Halim Subahar.

Sementara itu, salah seorang tokoh Nahdhatul Turots Ahmad Kholily Kholil yang turut hadir pada kesempatan tersebut menegaskan Ulama Indonesia memiliki kontribusi besar untuk peradaban dan keislaman di Arab Saudi khususnya, Hijaz.

Menurut ulama asal Pondok Pesantren Canga'an Bangil Pasuruan tersebut, agama Islam telah berkembang di Indonesia sejak abad ke 7 Masehi atau abad pertama Hijriyah.

"Islam pertama berkembang ke nusantara di abad ke 1 Hijriyah melalui perantara Arab lewat perdagangan pedagang dari Arab yang bersifat dan dan berakhlak baik, kemudian terbentuk komunitas Islam di kawasan Sumatera dan berdirinya Kerajaan Samudera Pasai," kata Kholil.

Perkembangan Islam yang begitu pesat terdengar oleh para ulama Arab Saudi dan disambut sangat baik. Bahkan ulama Arab dikirim ke Indonesia untuk memasifkan perkembangan Islam di Nusantara.

Halaman :