SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM - PascaOperasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Bareskrim Polri dan KPK kepada pejabat di Nganjuk, semua aktivitas perkantoran dan para pegawai berjalan seperti biasanya. 

"Semua harus seperti biasanya tetap bekerja," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Nganjuk Mokhamad Yasin usai  meninjau kantor BKD Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Senin (10/5).

Dia mengaku kaget dengan kejadian tersebut, dan dirinya tidak tahu persis kejadian itu.

"Saya secara pasti tidak tahu. Kabar dan bagaimana saya belum tahu," ujarnya saat meninjau lokasi ruangan di kantor BKD Kabupaten Nganjuk yang disegel petugas. 

Dia juga meminta para pegawai tetap bekerja melakukan tugasnya masing-masing seperti biasanya.

Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim Polri) serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga telah melakukan penggeledahan di kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Nganjuk tersebut.

Kepala BKD Kabupaten Nganjuk Adam Mujiharto mengemukakan dirinya dimintai informasi terkait dengan berkas SK pelantikan. "Cuma ditanya berkas saja, SK pelantikan saja. Tahun kemarin," kata Adam.

Adam juga mengaku dirinya hanya ditanya soal berkas dan bukan masalah lainnya. "Tidak ada yang lain, cuma berkas," kata Adam.

Sebelumnya, KPK dengan Bareskrim Polri melakukan OTT. Selain mengamankan Bupati Nganjuk, petugas juga menyita sejumlah uang tunai yang belum disebut jumlahnya. Diduga OTT itu terkait dengan lelang jabatan di lingkungan Pemkab Nganjuk.

Berdasarkan ketentuan KUHAP, lembaga antirasuah tersebut mempunyai waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum pihak yang diamankan termasuk Bupati.

Novi Rahman Hidayat menjadi Bupati Nganjuk bergandengan dengan Marhaen Djumadi sebagai Wakil Bupati dengan periode jabatan 2018-2023. Pasangan ini diusung PKB, PDIP dan Partai Hanura.

Tags
SHARE