Pasalnya, jika kita belajar dari sebelumnya, misalnya standar pemberian nilai raport di setiap satuan pendidikan memiliki standar yang berbeda-berbeda. Ada sekolah dengan mudah memberikan nilai tinggi kepada murid, dan sebelaiknya. Sehingga ini sangat sulit untuk mengukur apakah nilai yang dicapai oleh siswa benar-benar menggambarkan kemampaun siswa dalam memahami materi pelajaran dan menerepkan konsep-konsep yang telah mereka dipalajari.
Selanjutnya, dengan hadirnya TKA ini juga membantu siswa dalam menentukan kesiapan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau memasuki dunia kerja. Pasalnya TKA dapat digunakan sebagai salah satu kriteria penerimaan siswa ke perguruan tinggi atau universitas tertentu.
Ini merupakan terobosan yang patut diapresiasi. Sebab selama ini, standar nilai yang digunakan oleh perguruan tinggi tidak mencerminkan keadilan jika berpatokan pada nilai raport. Sebab, ada sekolah yang “mengobral” nilai dengan memberikan nilai sangat tinggi kepada siswa. Misalnya nilai 9 antara sekolah yang satu dengan yang lain berbeda dalam proses mendapatkannya. Ada siswa yang berjuang mati-matian untuk mendapat nilai tersebut, ada siswa yang mendapatkan nilai yang sama karena belas kasihan dari guru.
Maka itu TKA ini sangat perlu dalam melihat kualitas pendidikan Indonesia secara jujur dan transparan. Sehingga antara nilai yang siswa raih dan kemampuan benar-benar sejalan.