Meski begitu Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) yang berbasis di Inggris, mengatakan dua korban tewas berasal dari gerakan Hizbullah Lebanon. Sementara itu lima lainnya luka parah dalam serangan udara Israel tersebut, meski tak dijelaskan apakah warga sipil atau kelompok tertentu.
Sementara itu, Angkatan Udara Israel mengklaim pada Selasa pagi bahwa mereka telah menyerang "target" di markas intelijen Hizbullah di "wilayah Suriah". Pengakuan ini sesuatu yang tak biasanya dilakukan Tel Aviv.
"Markas besar intelijen Hizbullah mengoperasikan cabang di Suriah, yang mencakup sistem pengumpulan dan penilaian," kata Angkatan Udara Israel dalam sebuah unggahan di media sosial.
"Serangan terhadap aset markas besar intelijen militer di Suriah bergabung dengan serangan di Lebanon dalam merusak kemampuan intelijen organisasi teroris Hizbullah," ujarnya.
Sayyidah Zaynab, yang dianggap sebagai lokasi tempat suci Syiah yang penting, telah menjadi sasaran serangan Israel dalam beberapa waktu terakhir. Sumber mengatakan tempat itu tetap berada di urutan teratas daftar sasaran Israel karena posisinya yang menjadi lokasi pelarian anggota gerakan Hizbullah yang melarikan diri ke Suriah.