Tahun 2022, delapan dai dikirim, meningkat menjadi 50 dai pada tahun 2023, dan 500 dai tahun 2024. Tahun 2025, Kemenag menargetkan pengiriman seribu dai ke 198 wilayah 3T di 38 provinsi, termasuk wilayah perbatasan.
Para dai yang akan diberangkatkan harus mengikuti pelatihan intensif terkait dengan metode dakwah. Termasuk keterampilan komunikasi dan adaptasi budaya.
"Selain itu, mereka juga dibekali dengan pengetahuan ekonomi syariah. Tujuannya untuk membantu pemberdayaan ekonomi lokal," kata Subhan.
Subhan mengajak seluruh elemen masyarakat mendukung program ini agar berjalan lancar dan memberikan manfaat yang nyata bagi umat.
