“Ya, dengan mendapatkan anggaran Rp. 12.464.265.000 diharapkan dapat bisa mengatasi kondisi daerah kita yang sering kali banjir di saat hujan lebat. Insyaallah dengan anggaran ini bisa menanggulangi beberapa titik yang ada yang memang daerah kita Pohuwato tidak bisa menganggarkannya. Mudah-mudahan ini bisa membantu pasca banjir yang terjadi beberapa tahun kemarin”, ungkap Beni Nento.
Terpisah, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pohuwato, Abdulmuthalib Dunggio menambahkan, anggaran yang kita dapat ini tentu prosesnya begitu panjang yang di mulai dari 2023, dan Alhamdulillah, terealisasi pada tahun 2024.
“Dari 68 daerah, Kabupaten Pohuwato termasuk mendapatkan Rp. 12.464.265.000," terangnya.
Menurut Abdulmutalib, sebagaimana penyampaian dari BNPB agar bantuan hibah ini dimanfaatkan dengan sebaik-baikya dilakukan untuk kepentingan Kabupaten Pohuwato untuk penanganan pasca bencana yang saat ini Pohuwato terrmasuk daerah yang rawan bencana.
"Ada beberapa kejadian yang terjadi akibat banjir seperti rusaknya jembatan, saluran air yang tidak dapat menampung debit air, contohnya seperti di Desa Teratai yang dapat menyebabkan banjir. Kemudian Marisa Utara, dan pusat-pusat ibu kota yang sering mengalami banjir", jelasnya.
Menurut Tuten, sapaan akrab Abdulmutalib, kalau dana ini sudah turun akan segera dilakukan penanganan perbaikan saluran-saluran pembuang, sehingga akan meminimalisir potensi banjir khususnya di wilayah pusat bu kota Kabupaten Pohuwato.