Sementara itu, Menteri PPMI Abdul Kadir Karding menyampaikan maksud dan tujuannya mendatangi kantor Menko PM. Pembahasan yang pertama soal perlindungan dan kedua tentang devisa.
“Tadi disampaikan oleh Pak Menko, pekerja migran ini setiap tahun rata-rata Rp227 triliun devisa yang dihasilkan untuk negara. Jadi (devisa) ini nomor dua terbesar setelah migas,” kata Abdul.
Abdul mengatakan, pihaknya akan mengurus persoalan ini dari hulu ke hilir dan membuka lapangan kerja lebih banyak. Sehingga diharapkan pangsa pasar PMI akan bagus ke depan.
“Suatu ketika kami yakin bisa menyalip devisa migas. Tapi syaratnya semua kementerian/lembaga ini harus menjadikan diplomasi pekerja migran menjadi target diplomasi kita ke depan,” ujar Abdul.