Ia juga menekankan, mesin besar yang disalurkan saat ini dapat memberi dampak besar di dalam bidang perekonomian masyarakat dan menciptakan lingkungan yang sehat.
"Kita berharap program ini dapat membawa manfaat bagi sektor ekonomi masyarakat dan lingkungan sekitar. Melalui 10 orang anggota Kelompok Cangkring ke depannya akan terus bertambah serta menghasilkan produksi yang bertambah," ujarnya.
"Dampaknya, limbah kerang akan berkurang dan lingkungan jauh lebih baik, pencemaran udara bisa dikurangi," tambah Imdadun.
Sementara, Vice President Treasury PT Pelni Fauziah Feridah berharap, program ini tidak berhenti sampai di sini saja, melainkan dapat berkembang dan terus maju dengan adanya peningkatan anggota Kelompok Cangkring yang akan diberikan pembinaan untuk melakukan kegiatan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
"Nelayan menginformasikan bahwa limbah ini hampir 4 ton per hari, sebelum adanya mesin ini hanya bisa mengolah kurang lebih 190 kilogram. Setelah adanya mesin ini sehari bisa mengolah 1 ton dalam sehari," ucapnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Jakarta Utara Wawan Budirohman mengatakan Kalibaru sebagai sentral penghasil kerang hijau di Jakarta Utara berupaya untuk mengurangi kebisaan masyarakat setempat terkait limbah kerang hijau agar tidak dibuang di sembarang tempat, dan dapat memaksimalkan mesin pencacah cangkang kerang yang disalurkan.