CARAPANDANG - Banjir bandang yang menerjang Pakistan selama lima hari hingga Selasa (19/8/2025) telah menimbulkan lebih dari 400 korban tewas. Demikian disampaikan otoritas penanganan bencana setempat, seperti dikutip dari Anadolu, Rabu (20/8/2025). 

Sebagian besar korban berasal dari beberapa distrik di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, bagian barat laut wilayah Pakistan. Sejak Kamis (14/8/2025), lebih dari 352 penduduk di provinsi tersebut dinyatakan meninggal dunia.

Sedangkan sekitar 50 korban tewas lainnya tersebar di berbagai provinsi seperti Balochistan dan Sindh. Termasuk dua wilayah sengketa yang secara administratif dikuasai Pakistan yaitu Kashmir dan Gilgit-Baltistan.

Sementara itu, kota terbesar di Pakistan yaitu Karachi lumpuh akibat banjir yang merendam jalan-jalan dan menenggelamkan daerah rendah. Pasokan listrik pun terputus sehingga pemerintah setempat terpaksa menetapkan status darurat.

Banjir akibat hujan pergantian musim itu juga menghanyutkan desa-desa, memicu tanah longsor, dan meluapkan sungai-sungai di berbagai distrik. Otoritas Penanganan Bencana Nasional Pakistan melaporkan hampir 700 orang tewas akibat akibat banjir bandang sejak Juni 2025.

Kemudian sekitar 780 rumah rusak berat, di mana 349 di antaranya hancur total. Pemerintah Pakistan telah mengevakuasi lebih dari 25 ribu pengungsi, sementara lebih dari 1.000 orang harus mendapatkan perawatan medis.