SHARE

Istimewa

Selanjutnya: Perjalanan Roger dari The One ke Big Three
 
Nadal memimpin 3-1 pada set kelima dalam final itu, sebelum Federer tiba-tiba bangkit untuk merampas lima gim terakhir guna menuntaskan kebangkitan yang akan selalu dikenang dalam sejarah tenis. Laga ini juga diwarnai sebuah reli panjang yang melibatkan 26 pukulan.

Federer pun menjadi petenis tertua kedua setelah Ken Rosewall yang mengangkat trofi tunggal putra Grand Slam yang juga trofi Grand Slamnya yang ke-18 dan sekaligus melontarkan dia menjadi petenis paling kaya di dunia saat itu.


The One ke Big Three

Sejak berulang kali menjuarai turnamen Grand Slam, Federer mulai mendominasi tenis seorang diri. Dia menjadi The One.

Dia melampaui 14 gelar Grand Slam yang dikumpulkan Pete Sampras yang saat itu membuat dunia terperangah.

Sejak 2004 sampai 2008, Federer amat menghegemoni tenis.

Dia lima kali berturut-turut menjuarai Wimbledon dan US Open, masing-masing dari 2003 sampai 2007 dan dari 2004 sampai 2008.

Pada 2004, 2006 dan 2007, Federer merebut tiga dari empat Grand Slam dalam tiga tahun tersebut.

Tetapi singgasananya terusik manakala Nadal dan kemudian Djokovic juga mulai menjadi kampiun dalam Wimbledon dan US Open.

Sejak itu lanskap tunggal putra tenis pun berubah. Federer tak lagi menjadi The One, tetapi menjadi salah satu Big Two, dan kemudian salah satu dari Big Three, sampai pensiun.

Hingga usia 27 tahun, Federer sudah mengoleksi 13 gelar juara Grand Slam.

Setelah Australian Open 2017, Federer menjuarai lagi dua turnamen Grand Slam, yakni Wimbledon yang membuatnya total mengumpulkan delapan trofi turnamen Slam lapangan rumput ini, dan Australian Open 2018 yang merupakan trofi Grand Slam terakhir yang diraihnya.

Sudah 24 tahun Federer menjelajahi arena tenis untuk memainkan lebih dari 1.500 pertandingan.

Dia hampir tak pernah menyerah karena cedera, sampai usianya menginjak 41 tahun ketika dia merasa sudah tiba waktunya meninggalkan tenis.

"Saya sudah berusaha keras untuk sepenuhnya kembali ke bentuk permainan kompetitif saya,” kata Federer melalui Twitter belum lama ini.

"Namun saya juga tahu kapasitas dan batas kemampuan tubuh saya, dan pesannya kepada saya cukup jelas (bahwa saya harus gantung raket)."

Terima kasih Roger Federer.

Halaman :
Tags
SHARE