SHARE

Ilustrasi

CARAPANDANG.COM - Pancasila merupakan  pondasi untuk hidup bangsa dan bernegara. Bagaikan rumah yang tanpa pondasi,niscaya rumah itu tidak akan kokoh dan hancur. Begitu juga Indonesia.

Indonesia adalah negara maritim yang memiliki 17.540 pulau. Sebagai negara kepulauan, Indonesia dilalui garis khatuliswa, sehingga Indonesia beriklim tropis dan  mempunyai dua musim, penghujan dan kemarau. Dengan dua musim ini Indonesia mengalami perubahan iklim yang tidak pasti membuat Indonesia mengalami bencana alam seperti banjir,tanah longsor,angin topan,kekeringan dll. 

Tak terasa tahun yang terus berganti,yang lalu sudah menjadi kenangan dan yang datang akan menjadi tantangan. Seperti juga beberapa bencana alam yang dialami pada tahun 2021,seperti banjir di Kalimantan,gempa bumi di Sulawesi,angin puting beliung di Wonogiri,dan erupsi gunung-gunung aktif di pulau-pulau Jawa.  Banyaknya bencana alam tersebut menghadirkan duka bagi yang terdampak, namun menjadikan kita semakin meningkatkan ketanggapan dan kepedulian dalam bencana dan membuat kita bersatu untuk saling menolong. 

Manusia merupakan mahluk yang saling berinteraksi dengan sesama. Maka dari itu, manusia tidak bisa hidup sendiri. Hadirnya bencana alam yang silih berganti yang melanda negeri kita ini,banyak sekali influencer, artis-artis, dan para relawan membantu korban bencana. Kemauan untuk menolong sesama bukan karena harta yang melimpah, tetapi karena hati nurani.

Pada saat kita miskin pun,akan tergerak hatinya untuk bersedekah dan membantu. Orang yang kaya hati mempunyai rasa simpati,empati,dan rasa keikhlasan yang tinggi.

Disebutkan dalam ajaran Islam untuk saling membantu sesama,”Barangsiapa meringankan dari seorang mukmin salah satu kesusahan hidupnya di dunia, niscaya Allah akan meringankan salah satu kesusahan hidupnya pada hari kiamat. Barangsiapa memberi kemudahan kepada orang yang kesulitan, niscaya Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat” (HR. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasai & Ibnu Majah).

Pengamalan Sila ke-3 sangatlah dibutuhkan saat kondisi bangsa seperti saat ini. Sila ke-3 mengandung buah-buah pengalaman yang memuat nilai-nilai dan penjelasan sangat bermakna untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh bangsa indonesia, khususnya dalam kondisi bangsa saat ini.yang sedang dilanda oleh bencana. Sesuai dengan isinya yaitu “Persatuan Indonesia” adalah memberikan rasa penghormatan dan menghormati segala perbedaan,yaitu perbedaan ras,agama,dan budaya.

Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ke-3 antara lain kebersamaan,persatuan bangsa,dan rela berkorban demi bangsa dan negara.Kebersamaan,makna yang amat melekat dalam sila ke-3.

Perilaku ini bisa mewujudkan rasa menjunjung tinggi sikap kebersamaan,gotong royong,dan saling tolong menolong khususnya dalam menolong korban bencana alam. Persatuan bangsa,makna ini dapat mewujudkan persatuan bangsa Indonesia agar terbebas dari berbagai konflik di masyarakat contohnya seperti bencana alam ini. Dan makna yang terakhir adalah rela berkorban demi bangsa dan negara, sikap ini sangat melekat dengan jiwa patriotisme, pantang menyerah,serta rela berkorban demi bangsa dan negara.

Dalam konteks situasi bencana alam ini tentunya kita butuh rasa nasionalisme,kebersamaan,dan gotong royong. Kita saling bahu membahu dalam menghadapi dan mengatasi bencana alam ini dengan memberikan sebagian harta kita serta doa untuk para saudara-saudara kita yang terdampak.

Marilah kita jauhkan ego kita untuk bersimpati dan berempati untuk membantu  saudara-saudara kita yang tertimpa musibah bencana alam. [**]

**Penulis: Dzaki Alfajri
Penulis adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)


Tags
SHARE