SHARE

Amilan Hatta

CARAPANDANG.COM, Oleh: Amilan Hatta, Direktur Eksekutif Lembaga Analisis dan Kajian Kebudayaan Daerah (LINKKAR)

Sebuah keniscayaan, kemajuan global dan teknologi utamanya di era digitalisasi saat ini berpotensi akan melindas kearifan budaya lokal dan akar budaya bangsa, bahkan peradaban sebuah kebudayaan. Tak terkecuali di Indonesia yang memiliki ratusan bahkan ribuan warisan budaya lokal yang hingga kini mungkin banyak yang belum terjamah dan teridentifikasi.

Ancaman penetrasi budaya akibat pengaruh global memang telah menggerus berbagai bentuk kearifan lokal. Sayangnya, itu juga disebabkan salah satunya adalah para pelaku kebudayaan yang mulai berorientasi kepada dinamika kehidupan modern.

Wujud serius menyikapi hal tersebut,  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan meluncurkan program Pemajuan Kebudayaan Desa Tahun 2021. Pemajuan kebudayaan desa merupakan platform kerja bersama membangun desa mandiri melalui peningkatan ketahanan budaya dan kontribusi budaya desa di tengah peradaban dunia. Program ini merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud yang didukung oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Mengutip pernyataan Dirjen Kebudayaan, Kemendikbud, Hilmar Farid di laman kemdikbud.go.id,    berharap desa dapat menjadi ujung tombak pusat pertumbuhan karena selama ini kota selalu dianggap sebagai pusat pertumbuhan sehingga menarik penduduk desa untuk melakukan urbanisasi.

Masyarakat desa sebagai subjek pembangunan memiliki peran penting mulai dari pemetaan, pengembangan hingga pemanfaatan potensi desa mereka. Program Pemajuan Kebudayaan Desa menyasar kelompok sosial di desa, termasuk generasi muda, perempuan dan anak-anak, tetua desa serta pelaku budaya.

Halaman :
Tags
SHARE