SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM -Dolar melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), meskipun didukung oleh data penjualan ritel AS yang lebih kuat dari perkiraan, karena investor juga mencari petunjuk dari pembicara Federal Reserve tentang jalur suku bunga.

Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, terakhiri 0,06 persen lebih rendah di 106,342 setelah sebelumnya mencapai titik terendah 105,859.

Euro naik terhadap greenback dan yen karena kekhawatiran geopolitik mereda setelah Polandia dan NATO mengatakan pada Rabu (16/11/2022) bahwa ledakan pada Selasa (15/11/2022) yang menewaskan dua orang di Polandia, mungkin berasal dari rudal nyasar dari pertahanan udara Ukraina dan bukan serangan Rusia yang disengaja.

Euro terakhir naik 0,33 persen pada 1,0388 dolar tetapi masih di bawah puncak empat setengah bulan di 1,0481 dolar yang disentuhnya pada Selasa (15/11/2022) ketika data inflasi harga produsen AS di bawah ekspektasi.

Sementara itu jauh dari sesi tertinggi hari ini, euro lebih dari sekadar menghapus penurunan hari sebelumnya terhadap yen. Euro terakhir naik 0,46 persen terhadap mata uang Jepang.

Data AS pada Selasa (15/11/2022) menunjukkan bahwa indeks harga konsumen yang lebih dingin dari perkiraan minggu lalu bukanlah satu kali saja, memicu harapan bahwa Federal Reserve AS dapat memperlambat kenaikan suku bunga yang agresif yang telah membuat dolar melonjak terhadap pound, euro, dan yen tahun ini.

Kemudian pada Rabu (16/11/2022) Departemen Perdagangan mengatakan bahwa penjualan ritel Oktober naik 1,3 persen dibandingkan dengan ekspektasi ekonom sebesar 1,0 persen, dengan perkiraan mulai dari penurunan 0,1 persen hingga lonjakan 2,0 persen.
 

Halaman :