Pada perdagangan Selasa (8/7/2025), indeks dolar AS/DXY naik 0,04% di level 97,52. Sementara obligasi AS 10 Tahun menguat 0,50% di level 4.4170%, mencapai level tertinggi lebih dari dua minggu, membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik.
Negara-negara dengan perekonomian terkuat di Asia, Jepang dan Korea Selatan, mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka akan mencoba bernegosiasi dengan AS untuk mengurangi dampak tarif yang jauh lebih tinggi yang kini direncanakan Presiden Donald Trump untuk diberlakukan mulai awal Agustus.
Trump menghidupkan kembali perang dagangnya pada Senin, dengan memperingatkan 14 negara bahwa mereka akan menghadapi tarif yang lebih tinggi. Namun, dengan tanggal dimulainya perang dagang yang diundur hingga 1 Agustus, negara-negara berfokus pada jendela waktu tiga minggu yang baru untuk menekan agar situasi menjadi lebih mudah.
"Fokusnya adalah pada perdagangan karena batas waktu 9 Juli semakin dekat, dengan pemerintahan Trump meningkatkan tekanan. Namun, beberapa optimisme terkait kesepakatan perdagangan memicu sentimen risiko, yang membuat emas tetap lemah," ujar Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals. kepada Reuters,